Monday, August 15, 2011

Ruang Hampa

13133040001583965497

Sayang…

Aku tidak bisa melupakan bagaimana awal kita berjumpa, aku melihatmu duduk dalam gazebo dihalaman rumah megah dengan gaun panjang berenda berwarna tosca. Ya.. ya.. aku pecinta tosca saat aku melihat kulit putihmu terbungkus warna tosca aku tertegun menikmati indahmu. Kau tahu saat mataku tak beranjak memandangmu, kau hanya membalas dengan senyum tipis. entah mengapa atau rasaku yang salah mengeja arti senyummu, yang aku rasa senyummu begitu dingin, sorot matamu beku. seperti melihat bohkahan es batu yang sulit mencair.

Arun Kurnia nama yang sedikit asing untuk telingaku. Arun berarti Pagi ceritamu saat itu. Karunia Pagi… hmmm… cocok sekali dengan semua keindahan yang kau miliki. Kau perempuan dengan tubuh sintal, berkulit putih dengan rambut panjang yang selalu rapi tergerai. Apa lagi yang kau cari dalam hidupmu?? Semua SEMPURNA tak ada yang kurang, rumah megah dengan gazebo dan taman bunga yang menawan di tepi danau Rangkat yang teduh. Aahhh… hanya orang aneh yang tak menginginkan hidup seperti hidupmu, Perempuan cantik dalam istana. Sejak perkenalan itu tiap senja mulai beranjak meninggalkan langit, itu saat janji jumpa kita di gazebo milikmu

Anda Gandrung Drakor? Orang Korea Itu Jatuh Cinta pada Negeriku!

  Hai pembaca, jumpa lagi dengan Nyai Sampur. Saat ini saya sedang tidak ingin bercerita hal mistis. Kita berbincang santai sambil ngopi, yu...