Mereka Penari bulan dan Matahari
Penari Bulan itu gemulai lembut saat Purnama tiba
membawa sejuk dan damai jiwa
terkadang meringkuk dingin diterpa sepi
bersembunyi diantara bulan sabit
gemulai gaunnya adalah jubah diksi warna putih
tentang cinta, tentang milik
tentang harmoninya hati
pelukannya selembut senja saat bulan mulai turun perlahan
senyumnya terkadang segelap malam dengan binar bintang disudut bibirnya.
***********
Sedangkan dia, pemilik matahari
Panasnya tak pernah mati
menyengat, membakar apa saja
liar, brutal terkadang jiwanya gerah
namun dia tak pernah ingkar janji
Dia pasti datang tiap pagi
sesaat setelah subuh
begitu hangat, temani setiap cangkir kopi tersaji pagi itu, kemarin dan semoga akan selalu
Dia candu untuk ditunggu saat pagi dan senja
hangat dan baranya adalah adalah kepastian yg hakiki
************
kemudian aku, adalah pecintanya
penikmat setiap pesonanya
dalam jiwaku mereka senyatanya pelukan Bunda
semoga tak lekang oleh waktu
tak aus di gerus kecewa
tak lepas karena angkara
aku mencintai dengan segala egoku
hari ini itu pasti, berharap esok juga akan sama
maafkan jika acap kali aku menggurat luka pada senyum kalian.