Tak tahu harus kutulis tentang apa, sudah lama jari ini tak bermain kata, sudah lama rasa ini terlalu sibuk dengan sebuah ego, tak mampu lagi berbagi. Raga ini masih lemah kantung-kantung darah itu baru saja menjadi santap siangku. Tapi nurani ini ingatkan sebuah senyum, aah... bukan hanya sebuah.. tapi banyak senyum, senyum yang setiap pagi aku lihat saat tubuh ini baru saja menggeliat bersama kantung-kantung embun pagi, seperti pasar pagi.. dengan riuh aktivitas. Sudah genap 1 tahun usia RANGKAT. Pertanyaan dalam hatiku.. seberapa besar rasa syukur itu punya tempat dihatiku.. atas semua nikmat ini,
Aku Jingga, berawal dari gadis angkuh yang tak mengenal kata PEDULI, tak kenal kata BERBAGI, buta dengan RAGAM WARNA, yang mampu aku cerna adalah aku dan dunia kecilku. mereka yang tak sewarna denganku jahat dan bisa sewaktu-waktu mengulitiku. Aku seorang Jingga yang terlalu angkuh untuk duduk mendengar keluh.
RANGKAT yang mengajar ku memahami sebuah kehangatan, disini aku mampu berbagi pelukan, melihat senyum-senyum tulus, melihat tiap titik air mata, merasakan genangan kemarahan, mengecap arti kata lelah dari sebuah perjalanan, hahaha.... disini juga awal aku rasakan apa artinya jatuh cinta, riak-riak rindu yang selalu bermain tiap detik, getar-getar rasa saat ku baca barisan aksaranya, arti kata gelisah menanti sebuah jawab, dan kata Patah saat sadar dia tak pernah berada dititik yang sama denganku, "Menanti hingga menyerah" kalimat yang selalu aku gunakan untuk bercanda, disini baru aku tahu makna kata itu..