"Hahahahaha... Nikah?? yang benar aja! buatku nikah itu ga penting! yang penting sekarang jadi perempuan itu jangan lembek! jangan jadi perempuan pemalas! dengar yaaaaah.... Perempuan yang ingin cepat menikah itu karena mereka tidak yakin apakah diri mereka sanggup hidup sendiri secara financial! kalau secara financial cukup!! aaah... makin sedikit yang berniat menikah! menikah itu hanya mengikat kaki dan tangan kita Jeany!"
"Maksudmu mengikat?? aku sering berpikir demikian juga say... tapi.. bagaimana hari tuaku nanti?? sekarang aku masih segar dan cantik. begitu mudah buatku mendapatkan apa yang aku mau. tapi nanti??? saat keriput sudah menjadi hiasan tubuhku, aku takut... aku takut Dina.. saat itu aku akan menjadi perempuan yang kesepian!"
"Dudul!! Kesepian???? yang kau pikirkan kebutuhan biologismu??? kebutuhan dibelai dan di peluk seorang laki-laki??"
"Iya Din... secara aku perempuan normal! aku bisa penuhi semua kebutuhanku sendiri tetapi kebutuhan yang satu itu.. aku tetap harus ada pasangan..."
"Jeany... Jeany... kalau sekarang banyak laki-laki yang ingin memelukmu... nanti.. saat kita sudah mulai layu.. kita bisa mendapatkan itu! bukankah kita punya uang?? apa sich yang tidak bisa di dapat dengan uang?? kalau harus menikah, kau harus melayani laki-laki dari makannya, aturan-aturannya, kemauannya, banyak! banyak yang harus kita korbankan! kebebasan menjadi barang langka untuk kita. Aaahh... sudahlah.. tak perlu kita bahas lagi! eeeh... bagaimana si bule Italy itu??"
"Yang mana Din??"
"Itu yang di situs itu tuuh... sudah ketemuan belum??"
"Ohhh... Alessandro?? baru chat aja sich... dia kelihannya sekseeeh lhoo... aku suka.. rencananya besok kami akan bertemu di starbuck, semoga sukses yaak!" jawab Jeany sumringah.
"Ingat! jangan mau tanpa kondom! bagaimanapun kita harus hati-hati. Kita bukan pelacur Jeany, jangan ijinkan dirimu diperlakukan kasar oleh siapapun. kau harus yakin dirimu nyaman!"
"Pasti! aku juga tidak akan mengijinkan diriku jatuh cinta padanya! he's just my sex body! aku masih terlalu lelah untuk berbagi hati, luka kemarin masih belum sembuh."
"Apapun itu Jeany.. take care your self.. ok.."
"Iyaah.. aku janji Dina.." Dan senyum kedua sahabat itu mengakhiri perbincangan mereka. Mereka terdiam, sibuk dengan kepulan asap rokok masing-masing.
♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣
Malam ini saatnya Jeany bertemu dengan lelaki maya yang baru seminggu dikenalnya. Jeany perempuan 34 tahun ini memang memiliki aura seks yang luar biasa, setiap lelaki yang melihatnya selalu dibuatnya gemetar menahan imajinasi nakal yang mereka bangun sendiri. Sayangnya sejak kekasihnya melukai jiwanya, Jeany menjadi perempuan yang enggan dengan komitmen, entah takut gagal atau memang sudah enggan... hanya Jeany yang tahu jawabannya. Setelah merasa cukup dengan riasannya, Jeanypun memulai kisah barunya dengan melangkah ke Starbuck.Aroma Hot cappucino membuat Jeany relax.. sementara matanya tak hentinya menikmati lelaki gagah yang duduk di depannya. Entah mengapa.. dari mula Jeany selalu senang melihat lelaki yang sibuk dengan Kopi dan rokoknya... Hmmm... sekseeeehh! dan pemandangan itu yang kini nampak di depan matanya. alessandro sedang menikmati black coffee ditambah malboro putih yang dia mainkan diantara kedua bibirnya.
Perbincangan hangatpun mengalir dari keduanya, Dari bercerita tentang menu favorit di starbuck sampai kondisi pariwisata Bali yang mulai merangkak dari keterpurukannya. Dari sana Jeany tahu Alex sudah cukup lama tinggal di Bali, Sembilan tahun ya.. ya.. bukan waktu yang sebentar, jadi sangat wajar saat Alex begitu fasihnya berbahasa Indonesia.
“Jeany.. saya senang bisa mengenalmu…”
“Terima kasih Alex.. saya juga merasakan hal yang sama..”
“So… kapan kita bisa bertemu lagi?? Jeany bisa kerumah saya atau saya yang datang ke rumah Jeany?? “
“Jangan… maaf Alex.. jangan datang ke rumah dulu, lebih baik saya yang menemuimu, dimana dirimu tinggal??”
“Ulu watu Jimbaran… ini alamat saya…” Alex menuliskan alamatnya pada secarik kertas dan diserahkannya pada Jeany. “Bagaimana kalau kita bertemu besok jam tujuh malam??”
“Hmm… baiklah… besok saya datang jam tujuh tepat ke rumahmu. Rasanya sekarang saya harus pulang… sampai jumpa besok Alex.” senyum Jeany ramah pada Alex…
“Ok.. sampai jumpa cantik… “ Balas Alex dengan senyum menggodanya.
♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣
Malam itu Jeany sudah berada di rumah Alex, Pelukan hangat dan kecupan ringan dibibir Jeany diberikan Alex untuk tamu wanitanya, mereka hanya butuh beberapa menit untuk mencairkan suasana kaku diantara mereka. Alex memang tipe laki-laki romantis yang mampu membawa suasana nyaman bagi Jeany, sementara gejolak gairah keduanya memang sudah ada sejak semula, ciuman dan pagutan pada leher Jeany membuatnya semakin menuntut lebih, desah dan rintihan-rintihan nikmat tak lagi dapat dia tahan. Malam itu entah berapa kali alex membawanya ke garis batas nikmat yang dia inginkan. Sampai mereka sama-sama terkulai dan mengakhirinya dengan seulas senyum, Alex kecup kening Jeany ringan…“Thanks Princess…” ucap Alex sepenuh hati…
Jeany hanya tersenyum sebentar… “Alex, badan saya lengket semua.. saya mau mandi dulu…”
“Saya mandikan??” Tanya Alex menggoda..
“Tidak.. saya masih lelah… entah nanti setelah mandi” Jawab Jeany sambil menuju kamar mandi.
♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣
“Dinaaaa…. Aku sudah bosaaaaaaaannnn” keluh Jeany kepada sahabatnya.“Alex??”
“Ya!”
“Sudah berapa kali kalian bercinta??”
“Lima Kali… uffftttt… aku sudah amat sangat bosaaaaaann, mungkin karena aku tidak menggunakan hatiku…”
“Hahahahhaa… memang begitu sayangku… aku juga selalu begitu.. bercinta dengan mereka hanya nikmat saat pertama kali, kedua nikmatnya berkurang tiga puluh persen, ketiga sudah hilang enam puluh persen. Hahahahha… itu artinya aku harus buka situs pertemanan itu lagi. Berburu lagi. Hahahahhaa… “
“Sebentar…”
“Mau kemana Jean??...”
“Ambil Laptop! Cari yang baru!” teriak Jeany.
“Gud Luck yaah! Jawab Dina sambil tertawa.
♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣
Sebuah realita kehidupan yang saya angkat dari kisah nyata, Jika melihat dari penggalan kisah ini, saya sering bertanya apakah cinta memang sudah kehilangan maknanya?? Apakah kehidupan yang semakin modern akan terus melindas nilai-nilai kesucian cinta?? Mungkin sebagian pembaca akan berpikir ini penggalan kisah “Kotor” yang tak layak ditulis, atau seorang Putri Rangkat tak seharusnya mengijinkan dirinya menulis kisah ini.Pertanyaan saya… apakah hal yang dianggap tabu harus terus kita kubur yang akhirnya akan makin menenggelamkan kita pada kubangan ketidak tahuan??? Dan membawa yang lengah jatuh dan terjerembab pada kubangan yang sama.
Seks.. siapa yang tidak suka dengan seks? Jerat manis seks selalu membawa sensasi ketagihan pada pelaku-pelaku seks. Tak jarang diantara kita hanya perpikir untuk mencoba yaah… hanya ingin mencoba mengintip situs-situs semacam ini. Atau sama sekali tidak mengerti... berpikir ini situs pertemanan biasa, dan akhirnya?? Bisa jadi terpeleset.
Disini hanya kwalitas hubungan kita dengan Tuhan yang mampu menghindarkan kita dari hal demikian, Ya.. ya… hanya kembali kepada kesejatian hubungan kita dengan Tuhan yang mampu menjadi Filter buat kita.
--------------------------------------------------------------------------------
Saya sendiri bukan perempuan kuat yang tidak pernah salah jalan, tulisan ini hanya untuk berbagi dan mengigatkan kita, bahwa hal ini marak terjadi disekitar kita.
--------------------------------------------------------------------------------
Pilihan ada di tangan kita.. mau seperti apa kita warnai hidup kita?? :)
Salam Cinta : jingga :)
No comments:
Post a Comment