Ijinkan aku berkisah tentang hati,
ijinkan aku berkisah tentang batu besar yang akhir-akhir ini membuatku sulit bernapas.
Aku sedang jatuh cinta. Ya.. ya… rasa yang umum dimiliki setiap manusia.
Tak ada yang istimewa dengan rasa itu.
Siapa yang tidak pernah merasakan itu? Semua pasti pernah bahkan bisa jadi sering berada di titik yang sedang aku nikmati.
Kata pujangga, cinta itu anugrah… Kata Pujangga, cinta itu indah…..
Bolehkah aku berkisah tentang cinta yang “mungkin” tak indah??
Aku perempuan “pemulung” cinta….
Aku hanya menanti remah-remah yang tercecer dari sebuah hati yang utuh!
Memandang kelebat harinya melewati hariku satu-satu adalah Nikmat yang tak terbayar…
Apakah aku pernah menyentuhnya dengan kedua tanganku??
TIDAK!! Aku tak pernah sentuh senyumnya…
Aku hanya memandangnya dari jauh…
Sentuh senyumnya hanya dalam bayang…
Rasanya sudah sangat tak asing dengan garis-garis di wajahnya….
Apakah karena jariku pernah menyentuhnya??
Tidak!!
Aku hanya memandangnya dari jauh…
Menghitungnya dengan hatiku….
Satu… satu… ku hitung setiap siluet kemanjaan yang berusaha dia tutup...
Aku hanya tersenyum dari jauh. "kamu lucu" entah selalu kata itu yg bermain diotakku…
Aku… aku hanya mampu mengaguminya dalam tiap titik anganku…
Aaahh… air mata tak pernah lelah temani hari-hari dengan balutan rindu…
Apakah aku sanggup beranjak??
Maaf…. Sampai saat ini aku tak mampu sedikitpun bergeser dari rasa ini…
Ooooohh Maha!! Sudah berapa puluh malam ku bungkus hariku dengan seribu pelarianku….
Mencoba menikmati rasa lain, mencoba pelukan-pelukan yang ditawarkan oleh kantung-kantung cinta lain….
Bahagiakah aku?? TIDAK!! Semua semu!! Semua hanya Gincu pemerah bibir!!
Terlihat indah!! Tapi hanya polesan! Hanya Polesan!! Sekali lagi kukatakan ini hanya polesan!!
Saat angin sampaikan pesanmu…
Saat mata ini mengeja yang nyata!
Dirimu dalam balutan Cinta….
Dirimu nikmati indahnya Cinta…
Salahkah??? TIDAK!! Tak ada yang salah denganmu….
Hanya salahkah saat hatikupun tak mampu beranjak???
Cintaaaaaaaaaaaaaa….. ijinkan kupunguti remahan-remahan yang terjatuh dari seonggok hatimu yang utuh!
Ijinkan aku tetap duduk disini… menanti…
seandainya tanpa sengaja rindumu tercecer disini….
Dosakah rasaku???
Aku hanya pemulung hatimu…..
Hanya punguti yang tersisa untuk sedikit laparnya jiwaku….
Mungkin kuku-kuku ku sudah hitam berdebu….
Mungkin kantongku malam ini tak akan terisi
Biarkan…. Biarkan aku pulang dengan lapar…
Esok… aku akan duduk lagi ditepian hatimu…
Melukis dirimu dalam hariku…
Memelukmu dalam setiap kebekuan hatiku…
Memandangmu berbagi cinta dengannya…
Walaupun itu adalah kepingan-kepingan perihku yang membuatku berdarah….
Hanya beri aku waktu bersimpuh menjadi pemulung hatimu…
Sampai hati ini MATI dalam kesakitanku…
Dan semua sampai pada Titik MATI….
Luruh…. Dan ku buang bersama tiupan angin….
Maafkan rasaku sayang…
Mohon beri aku waktu…..
Untuk… Pelukis Rasa…
dari Pemulung hati…
Salam Cinta : Jingga
No comments:
Post a Comment