Selalu saja nyeri hati ini tiap kali aku ucapkan nama itu, malam itu semua begitu jelas aku lihat, dia bercumbu begitu panas didepan mataku, dia dipuncak hasratnya. aku berdiri mematung tak mampu bergerak, beranjak sedikitpun tidak, suaraku tersekat di kerongkongan tak mampu keluar, roh dan jiwaku seakan meninggalkan raga yang membatu. Entah berapa detik aku tak mampu melakukan apapun, sampai roh dan jiwa ini kembali pada ragaku. Aku putar tubuhku… tanpa teriakan, tanpa tangisan, aku berlari sekuatku, secepat aku mampu! Tedja… tak mampu mengejarku, bagaimana bisa? jika sehelai benangpun tak ada di tubuhnya. Gemetar aku nyalakan mesin motorku pulang… pulang… segera pulang… hanya itu yang aku pikir.
♥♥♥♥♥♥♥♥
Aku
Lembayung Putri Baskoro, gadis limbung yang dihianati cinta, dua
minggu sudah peristiwa itu berlalu, tapi lukanya masih terlalu basah.
Acap kali Tedja menelponku, hatiku bertambah perih. Bagaimana mungkin
dia katakan ini cinta, bagaimana mungkin dia ucapkan maaf, bagaimana
mungkin dia bisa katakan dia normal semua hanya khilaf, bila yang
dipeluk Antony! Antony lelaki yang aku kenal sebagai asisten pribadi
lelakiku! bagaimana mungkin ????!!!!!
Rasaku
berbaur tak jelas, ledakan kemarahan, indahnya kenangan bersama
Tedja, hangatnya pelukannya, kecewaku, sakitku, semua menciptakan rasa
yang makin perih. Bagaimana dengan gaun pengantin putih yg sudah kami
pilih bersama ?? aku gontai, rapuh seperti kaca retak yang tinggal
tunggu Praaang! dan pecah !
♥♥♥♥♥♥♥♥
Willy….
ya.. dia muncul saat aku berada di titik terendahku, saat aku hanya
bisa menggorek sisa-sisa kenanganku bersama Tedja dengan luka yg tak
pernah sembuh, Tedja tak pernah mengijinkanku benar-benar lepas dari
hidupnya, dia tetap menjadi bayangan dalam hari-hariku, sosoknya
mencengkeram setiap hembusan napasku, sakit… nyeri dan berdarah. Willy
menawarkan bahunya untuk tempatku menangis, dia siapkan telinganya
untuk mendengar keluhku, dia tawarkan hatinya untuk tempatku lari
berteduh saat jiwaku lelah. tanpa aku sadari dia tempat pelarianku
yang nyaman.
Tanpa bantahan, tanpa banyak pertanyaan aku sambut setiap sikap lembutnya, ku sambut saat dia berusaha menyentuh hatiku, aku ijinkan dia saat dia berusaha menggelitik gejolak nafsuku, asal itu hanya sebatas angan hanya sebatas hayal nakal. ku pikir, ini caraku untuk tenang, biarpun hanya kamuflase belaka. ini cara caraku sembuhkan luka.
Kenapa tidak??? toh aku tidak pernah meminta terlalu jauh… begitu saja dia serahkan hatinya… entahlah apa benar ini hatinya atau akupun tempat berlari baginya hanya Tuhan yang tahu. yang pasti willy memiliki kekasih jauh sebelum dia masuk dalam hidupku. Claudia nama gadis itu, tapi aku sendiri tak tahu bagaimana paras ayu yg memikat hati willy. aku tak pernah bertemu dia. menurut Willy.. mereka terikat komitmen baru 4 bulan terakhir ini.
Tanpa bantahan, tanpa banyak pertanyaan aku sambut setiap sikap lembutnya, ku sambut saat dia berusaha menyentuh hatiku, aku ijinkan dia saat dia berusaha menggelitik gejolak nafsuku, asal itu hanya sebatas angan hanya sebatas hayal nakal. ku pikir, ini caraku untuk tenang, biarpun hanya kamuflase belaka. ini cara caraku sembuhkan luka.
Kenapa tidak??? toh aku tidak pernah meminta terlalu jauh… begitu saja dia serahkan hatinya… entahlah apa benar ini hatinya atau akupun tempat berlari baginya hanya Tuhan yang tahu. yang pasti willy memiliki kekasih jauh sebelum dia masuk dalam hidupku. Claudia nama gadis itu, tapi aku sendiri tak tahu bagaimana paras ayu yg memikat hati willy. aku tak pernah bertemu dia. menurut Willy.. mereka terikat komitmen baru 4 bulan terakhir ini.
sejak
aku disamping willy… aku tahu dia mulai gontai, perhatian dan
waktunya lebih padaku. claudia semakin tergeser. setiap kali aku tanya,
dia selalu menjawab ; “kau yang membuatku gontai” dan aku hanya
tersenyum. Sampai sore itu… dia datang padaku dan berbisik ‘ aku putus
dengan claudia dan itu untukmu cinta….’ entah, entah apa yang kurasakan
sore itu, yang aku tahu aku butuh Willy, yang aku tahu aku tak ingin
kehilangan Willy saat ini, egoku meringis gamang saat itu.
Duuuuh
Gusti…. rasa apalagi ini?? mendadak aku bingung, aku harus
bagaimana?? haruskah aku merasa bahagia, karena aku ratu tunggal di
hatinya?? atau aku harus Iba dengan Claudia, Gadis yang tak pernah
kukenal, sisi wanitaku bisa merasakan bagaimana sakitnya hati gadis
itu, aku memang selalu menanti hadirnya Willy disisiku, tanpa aku sadari
dia sudah menjadi candu bagiku, tapi apa ini cinta? entah... aku belum
mampu mengeja hatiku, karena dibilik Tedja masih menjadi bayangan yang
tak pernah menghilang, bayangan kepahitan ataukah cinta… aku juga tak
mengerti, entahlah! aku masih ragu memiliki Willy tetapi juga enggan
kehilangan hadirnya.
“Aku
akan sabar menunggumu sayang, sampai kau benar-benar lepaskan Tedja,
untuk sekarang aku tak keberatan tetap ada Tedja dihidupmu”
kau
berbisik, dan membuyarkan lamunanku…. aaaahh… aku tersesat di labirin
yg aku bangun sendiri. jangan pergi will… tunggu aku puas bermain
dengan duniaku. saat aku lelah mungkin aku akan memilihmu…” serigai
hatiku… karena aku memang terlahir egois!!!”
Andai aku mampu mencintai tanpa harus takut kehilangan…
Andai aku mampu mencintai tanpa takut luka..
Andai aku bukan perempuan yang terikat norma dan etika
Sudah pasti ku boyong dua laki-laki ini di istana hatiku.
Andai-andai-andai-andai…
Andai aku mampu mencintai tanpa harus takut kehilangan…
Andai aku mampu mencintai tanpa takut luka..
Andai aku bukan perempuan yang terikat norma dan etika
Sudah pasti ku boyong dua laki-laki ini di istana hatiku.
Andai-andai-andai-andai…
♥♥♥♥♥♥♥♥
Salam Cinta: Jingga perempuan Desa Rangkat
Salam Cinta: Jingga perempuan Desa Rangkat
Klik Logo Kami
Desa
Rangkat adalah komunitas yang terbentuk berdasarkan kesamaan
minat dalam dunia tulis menulis fiksi. Jika berkenan silahkan
berkunjung, berkenalan, dan bermain peran dan fiksi bersama kami di
Desa Rangkat
Wuah, dilema antara Tedjo atau Willy. Ceritanya bagus mbak Jingga :)
ReplyDeletemakasih Dorma... :) #PakePeluk :)
ReplyDelete