Sayang...
Saat ini , aku hanya ingin mengenang semua cerita kita...
bukan cerita kita, ceritaku tepatnya!ada yang berbentuk seperti pecahan kaca sedikit lebar, ku pungut pelan, aku sentuh setiap sisinya aahh... say.. biarpun hanya pecahan, aku masih bisa menikmatinya. Acap kali pecahan ini melukai ku, tepiannya terlalu runcing, aku sering tergores jari-jariku terluka sedikit berdarah, namun aku tak mampu menghentikannya.
Sayang...
Saat kesadaranku merambah naik ke permukaan nalarku, aku tahu kau sang imaji yang diam. Kenangan kita hanya hasil dari sebuah istana mimpi yang aku bangun sendiri tanpa roh mu.
Aku hanya berusaha mencuri Roh mu di saat kau sibuk dengan duniamu.
Aku mengkais sisa-sisa hatimu layaknya pemulung jalanan dengan wajah penuh debu dan kuku-kuku hitam... berharap ada yang tercecer bisa ku pungut untuk hangatkan malamku. sayangnya aku hanya pemulung yang pulang dengan haus dan lapar. aku pulang dengan jelaga hitam di sekujur tubuhku. Kembali dingin dan perih.
Saat kesadaran ini muncul, aku bingung mengapa rasa ini mengikat begitu kuat di hatiku. mengapa aku tak mampu beranjak sedikitpun. Aku genggam erat pecahan kenangan itu ditanganku, darah segar mengalir dari telapak tangan dan jari-jariku. Apa setelahnya aku mampu beranjak pergi?? TIDAK!! aku hanya mampu menangis menahan perih yang ada. Aku mencoba jujur dengan semua rasa yang aku punya. namun kau tetap sebeku biasa. Ahhh say... bodohnya aku!
ξξξξ
♦♦♦♦♦♦
Sayang.....Maafkan aku, aku pernah menitipkan puluhan kata untukmu KETULUSAN aaahhhh... say... maaf aku berdusta! aku membuatmu berpikir seolah-olah aku begitu tulus mencintaimu. Maka kau harus yakin kau akan nyaman bersahabat denganku walau kau membeku dalam rasa yang ku punya. Sebenarnya aku tak mampu melakukan itu. apakah ketulusan menuntut balas??? TIDAK! ketulusan tidak menuntut balas. tapi aku menuntut balas atas semua cintaku. aku terbakar saat melihatmu berbagi kata mesra dengan yang lain. maaf say... aku hanya PENDUSTA! TULUS hanya bentuk huruf yang aku mainkan dengan jari-jariku. tanpa nyawa. karena aku tak mampu mengejanya dalam hatiku. Aku mendustaimu sekaligus mendustai hatiku. maafkan aku.
Atas nama Persahabatan aku memintamu tidak beranjak dari taman bermain kita. Aku ingat saat malam itu kau katakan akan beranjak dari surga maya yang kita bangun bersama. saat itu aku merajuk memintamu bertahan. aku tahu saat itu kau geram dengan semua laku ku. Aku hanya berpura-pura tak sadar akan hal itu. yang aku mau hanya kau tidak beranjak. Hanya melihatmu bermain disana tanpa menyentuh ku bagiku itu sudah cukup.
♣♣♣♣
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
hanya itu.....
No comments:
Post a Comment