Thursday, April 11, 2013

Epilog Rasa



 
Sayang...

Saat ini , aku hanya ingin mengenang semua cerita kita...

bukan cerita kita, ceritaku tepatnya!ada yang berbentuk seperti pecahan kaca sedikit lebar, ku pungut pelan, aku sentuh setiap sisinya aahh... say.. biarpun hanya pecahan, aku masih bisa menikmatinya. Acap kali pecahan ini melukai ku, tepiannya terlalu runcing, aku sering tergores jari-jariku terluka sedikit berdarah, namun aku tak mampu menghentikannya.

Sayang...

Saat kesadaranku merambah naik ke permukaan nalarku, aku tahu kau sang imaji yang diam. Kenangan kita hanya hasil dari sebuah istana mimpi yang aku bangun sendiri tanpa roh mu.



Aku hanya berusaha mencuri Roh mu di saat kau sibuk dengan duniamu.


Aku mengkais sisa-sisa hatimu layaknya pemulung jalanan dengan wajah penuh debu dan kuku-kuku hitam... berharap ada yang tercecer bisa ku pungut untuk hangatkan malamku. sayangnya aku hanya pemulung yang pulang dengan haus dan lapar. aku pulang dengan jelaga hitam di sekujur tubuhku. Kembali dingin dan perih.

Saat kesadaran ini muncul, aku bingung mengapa rasa ini mengikat begitu kuat di hatiku. mengapa aku tak mampu beranjak sedikitpun. Aku genggam erat pecahan kenangan itu ditanganku, darah segar mengalir dari telapak tangan dan jari-jariku. Apa setelahnya aku mampu beranjak pergi?? TIDAK!! aku hanya mampu menangis menahan perih yang ada. Aku mencoba jujur dengan semua rasa yang aku punya. namun kau tetap sebeku biasa. Ahhh say... bodohnya aku!




ξξξξ

Sudah sewindu aku bergelut dengan puluhan rasa ego yang duduk dengan wajah seram di bilik hatiku. Mempertahankanmu, walau aku tahu kau akan membeku dalam seribu diammu. Rasa tak ingin melepasmu terlalu kuat membelit keangkuhanku. Aku menjadi pecundang yang terlalu takut terluka. Aku takut saat berpikir bagaimana perihku saat kau benar-benar harus ku lepaskan. bagaimana dengan tarian kataku saat aku tak mampu lagi memeluk imajinasi tentangmu. Bagaimana Perihku saat kau berbagi cinta dengan yang lain. Atas nama sebongkah keegoisan aku mencoba sekuat ku mempertahankan yang sesungguhnya tak pernah ada.
♦♦♦♦♦♦
Sayang.....

Maafkan aku, aku pernah menitipkan puluhan kata untukmu KETULUSAN aaahhhh... say... maaf aku berdusta! aku membuatmu berpikir seolah-olah aku begitu tulus mencintaimu. Maka kau harus yakin kau akan nyaman bersahabat denganku walau kau membeku dalam rasa yang ku punya. Sebenarnya aku tak mampu melakukan itu. apakah ketulusan menuntut balas??? TIDAK! ketulusan tidak menuntut balas. tapi aku menuntut balas atas semua cintaku. aku terbakar saat melihatmu berbagi kata mesra dengan yang lain. maaf say... aku hanya PENDUSTA! TULUS hanya bentuk huruf yang aku mainkan dengan jari-jariku. tanpa nyawa. karena aku tak mampu mengejanya dalam hatiku. Aku mendustaimu sekaligus mendustai hatiku. maafkan aku.

Atas nama Persahabatan aku memintamu tidak beranjak dari taman bermain kita. Aku ingat saat malam itu kau katakan akan beranjak dari surga maya yang kita bangun bersama. saat itu aku merajuk memintamu bertahan. aku tahu saat itu kau geram dengan semua laku ku. Aku hanya berpura-pura tak sadar akan hal itu. yang aku mau hanya kau tidak beranjak. Hanya melihatmu bermain disana tanpa menyentuh ku bagiku itu sudah cukup.
♣♣♣♣

Maafkan aku sayang... aku egois memaksakan semua inginku... sebenarnya aku tahu kau semakin beku dengan semua laku ku hanya EGO ku tak mau mengalah Tiap hari ku perhatikan geliatmu... bukan hanya dirimu... tetapi belahan hatimu... aku sadar ada yg berubah dari kalian... kalian pendam rasa yang kalian punya tanpa kata tanpa tawa serenyah biasa... kemarin... aku mencoba susuri setiap jejak usang yg telah lewat... aku baru sadar dari awal kau telah merajut rasa dengannya. Maafkan aku sayang... aku Egois menuntut rasa yang aku punya tanpa berpikir keindahanmu pudar kembalilah secerah biasa kembalilah serenyah biasa jangan takut merenda apa yang kau mau

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Sudah selesai... Aku hanya akan membuka kesadaranku.. belajar melangkah dengan logika ku.. Aku akan belajar hidup dicintai bukan mencintai banyak yang katakan itu indah. Saatnya aku mencoba menyibak keindahan itu. ini hanya sebuah epilog dari istana mimpiku. yang akan aku lebur menjadi titik kenang Kau akan ku kenang dalam sebentuk senyum
hanya itu.....

No comments:

Post a Comment

Anda Gandrung Drakor? Orang Korea Itu Jatuh Cinta pada Negeriku!

  Hai pembaca, jumpa lagi dengan Nyai Sampur. Saat ini saya sedang tidak ingin bercerita hal mistis. Kita berbincang santai sambil ngopi, yu...