Siapa yang tidak tahu Tawangmangu? Sebuah destinasi
wisata yang mulai banyak dilirik wisatawan.
Keindahan alam dengan Gunung lawu sebagai latar
sungguh menyegarkan mata, udaranya yang dingin dan sejuk memanjakan setiap
pengunjung dengan sate kelinci atau sate landak yang khas,
Selain alamnya yang memanjakan mata kita, lereng lawu
ini juga menyimpan cerita mistis yang cukup di kenal oleh banyak orang. Ada
banyak tempat pertapaan di lereng lawu ini.
Wisata mistis kali ini Nyai sampur akan bercerita
tentang Pertapaan Pringgodani. Sebuah pertapaan yang ada di lereng lawu Yang
konon Bapak SBY juga pernah mengujungi tempat wisata spiritual ini.
Lereng lawu yang selalu diselimuti kabut tebal dengan
suhu empat belas derajat celcius membuat pengunjung Pringgodani harus selalu
siapkan baju hangat yang cukup tebal untuk kesana.
Tempat ini tidak sulit ditemukan berada di kelurahan
blumbang.
Hanya saja untuk mencapai ke pertapaan ini tidak bisa
memakai kendaraan bermotor, pengunjung harus siapkan tenaga extra untuk
mencapai puncak pertapaan. Perjalanan yang cukup tinggi dan mendaki bisa
ditempuh minimal dua jam. Tetapi selama mendaki kita akan disuguhkan udara yang
sangat sejuk dan pemandangan yang cukup indah. Hingga lelah kita terbayar.
Wisata mistis ini punya dua post. Pada post pertama
ada sebuah warung kecil dimana kita bisa rehat sejenak sambil pesan kopi hitam
panas yang pas sekali didampingi tempe mendoan hangat. Disana juga ada punden
kecil yang biasanya pengunjung menyalakan dupa dan memberikan sesaji disana.
Biasanya wisata mistis ini ramai dikunjungi pelaku
spiritual saat mendekati pemilihan jabatan baik kepala desa sampai dewan
legeslatif, apapun yang bisa mengangkat status sosial pelaku.
Tidak ada persyaratan apapun saat pelaku ngayah berkah
disana, biasanya mereka hanya menbawa dupa dan sesaji berupa bunga dan rokok.
Sebelum mencapai puncak Pertapaan masih ada ritual yang harus dilakukan pelaku.
Yaitu membersihkan diri pada sendang temanten dan sendang kahuripan. Sendang
dengan tujuh pancuran dimana pelaku harus membersihkan diri disetiap pancuran
itu. Baru setelahnya pelaku bisa menuju puncak pertapaan.
Pertapaan Pringgodani dikenal tempat yang cukup angker
dan mistis yang dipercaya disana petilasan Raja Majapahit terakhir, Prabu
Brawijaya V. masyarakat percaya Prabu Brawijaya melarikan diri dan moksa di
puncak Lawu. Sejumlah tokoh seperti Soeharto, SBY, konon pernah lelaku disana.
Pringgodani berasal dari kata Pring (Bambu) Nggon
(tempat) dani ( memperbaiki diri) yang berarti sebuah tempat untuk memperbaiki
diri.
Menurut ibu penjaga warung kopi disana, di lokasi
tersebut ada tokoh spiritual yang cukup sakti mandraguna yang sampai saat ini
dikeramatkan oleh masyarakat setempat yaitu Eyang Panembahan Kotjo Nagoro. Petilasan
ini biasa disebut sanggar oleh penduduk setempat. Dengan ukuran 5 meter x 5
meter.
Dengan dua arca besar di pintu masuk sanggar, dan
didalam altar tertulis Eyang Panembahan Kotjo nagoro. Inilah tempat pemujaan
utamanya.
Ada pantangan bagi pelaku spiritual disana, saat sedang
mendaki atau sampai di pertapaan pelaku dilarang mengulas sejarah pringgodani dan siapa Eyang yang linggih
disana. Pamali katanya.
Tempat ritual ini akan penuh selain saat pemilihan
pejabat juga saat bulan suro, malam selasa kliwon dan malam jumat kliwon.
Jika kita bukan pelaku spiritual juga tidak rugi
mendaki kesana, dipuncak pringgodani selain kita bisa melihat lautan kabut
tebal yang menyelimuti pepohonan, disana juga banyak warung makan dengan nasi
goreng nDeso yang cukup bikin kangen. Dengan suasana yang beda, kita seperti
ditarik pada suasana ratusan tahun yang lalu dengan aroma dupa dan wewangian
bunga.
Bagaimana, tertarik ke pringgodani?? Jalan bareng Nyai
yukk….
Salam damai semesta..
No comments:
Post a Comment