Monday, November 22, 2021

Destinasi Wisata, Mengenal Tradisi Melukat di bali, yuk!

 


                                                                                   

Setiap kita pasti tahu, Bali bukan hanya memiliki banyak destinasi wisata yang menjanjikan keindahan paripurna, Bali juga satu pulau yang sangat kaya dengan budaya dan adat istiadat. Masyarakat Bali sangat dekat dengan banyak ragam upacara adat ataupun agama.

 

Salah satu yang menakjubkan dari Bali bagi saya, semua ritual dan upacaranya selalu menggunakan bahan bahan dari alam yang dibentuk menjadi sesuatu nan indah, contohnya penjor, yang berbahan bambu dan janur, atau tempat persembahan bunga yang di tata diatas janur yang biasa di sebut Canang. Semua tertata begitu indah, bagi saya dalam setiap upacara Bali banyak Upakara yang digunakan begitu indah, so bagi nyai Sampur Seni di Bali tidak akan pernah mati, mengapa? Karena dalam setiap upacara Bali apapun selalu ada seni di dalamnya. Entah itu kerajinan tangan atau tarian.  

 

Saat seni adalah hobby, bisa saja suatu saat akan ditiinggalkan, tetapi berbeda di Bali, seni adalah bagian dari kepercayaan yang harus dijalankan. So bagaimana bisa mati?? Hal ini yang membuat banyak mata di seluruh dunia yang jatuh cinta pada pulau seribu Pura ini.

 

Well saat ini saya tidak ingin bercerita banyak tentang seni dalam konsep ritual di Bali, saya ingin berbagi tentang salah satu ritual sakral di Bali yang masih ajeg dilakukan oleh masyarakat Bali, bahkan tidak hanya masyarakat Bali, kitapun bisa mengikuti ritual ini, yaitu MELUKAT.

 

Melukat itu apa sich? Melukat adalah ritual membersihkan diri dari energi negatif yang melekat pada diri seseorang, Melukat bisa dilakukan di griya tempat seorang Pedanda (Pendeta Bali) bisa juga dilakukan di sumber air yang dipercaya memiliki energi yang suci. Sarana dari melukat intinya adalah air. Bisa dari air suci yang masyarakat Bali sebut tirta suci, dimana air ini diambil dari pura pura tertentu atau air yang sudah diisi doa dan mantram suci. Bisa juga air dari cengkir gading yang sudah didoakan.

 

Yang sangat menarik bagi saya, tradisi melukat di alam. Di sumber air yang dipercaya suci. Bagi saya melukat di sumber air ini, semacam self healing. Upaya seseorang untuk menyembuhkan jiwa dari hal hal negatif untuk mencapai ketenangan jiwa atau memohon berkah dari Tuhan.  Salah satu tempat melukat yang banyak di kenal wisatawan lokal atau mancanegara adalah di Pura Tirta Empul Tampak Siring.

Di Pura Tirta Empul ini ada mata air suci yang biasa digunakan untuk tempat melukat bukan hanya masyarakat Hindu Bali tetapi banyak pengunjung atau wisatawan lokal dan manca negara juga mengikuti ritual ini.

 

Saya bukan orang Bali, bagaimana caranya? Apakah boleh saya begitu saja ikut melukat?

 

Bisa! Asal kita mau melakukan dengan tulus dengan menjunjung tinggi dan mengikuti aturan yang ada. Seperti mengenakan kain dan selendang. Saat melukat. Ini wajib! Aturan ini berlaku bukan hanya untuk perempuan, lelakipun juga harus melakukan hal yang sama. Dan bagi perempuan yang sedang haid dilarang mengikuti ritual ini. Intinya bukan hanya hati kita yang harus disiapkan, tetapi fisik kita juga harus ada yang dipersiapkan. Biasanya selain memakai baju adat Bali, kita juga membawa ubo rampe berupa canang (bunga), dupa dan Pejati (sesajen yang didalamnya ada canang dan kelapa kuning atau di Jawa di sebut cengkir gading) setelah semua dipersiapkan, sebelum masuk ke sumber airnya, berdoalah memohon Tuhan sendiri yang merestui pembersihan diri kita sehingga ritual Melukat kita benar benar menghasilkan kesegaran lahir batin bagi jiwa dan raga kita.

 

Apakah tempat melukat di Bali hanya di Pura Tirta Empul? Tentu tidak, banyak sekali tempat melukat di Bali, selain kita dibawa pada tempat dengan energi yang begitu menenangkan hati, kita juga di bawa pada alam yang sangat indah! Salah satunya Taman Griya Beji Waterfall yang ada di kabupaten Badung.

 

Ingin melakukan selfhealing, menemukan ketenangan batin melalui Melukat? Yuukkk Ke Bali bareng nyai Sampur…

 

Salam damai semsta.


No comments:

Post a Comment

Anda Gandrung Drakor? Orang Korea Itu Jatuh Cinta pada Negeriku!

  Hai pembaca, jumpa lagi dengan Nyai Sampur. Saat ini saya sedang tidak ingin bercerita hal mistis. Kita berbincang santai sambil ngopi, yu...