Setelah semua urusan dengan tumpukan berkas selesai. aku segera beranjak
pulang, sebentar lagi Bang Rizal akan menjemputku. Terbayang sudah
senyum bang Rizal di benakku, ini kencan pertamaku setelah sekian lama
dia berusaha mendekat padaku. Aaaahh… mungkin cinta itu belum
tumbuh dihatiku tetapi pesona kelembutan cinta yang dia tawarkan sanggup
membuat kepalaku mengangguk saat dia rengkuh bahuku.
Tak apalah kalau kemarin aku menjadi perempuan yang selalu menawarkan
cinta, aku selalu menjadi perempuan yang menunggu cinta datang
menghampiriku, dengan berpeluh aku berusaha berikan semua hatiku pada
lelaki jinggaku. tetapi setiap lelahku hanya berakhir pada kata tunggu…
tunggu yang tak pernah berujung, lelah juga akhirnya…
Biarlah saat ini aku menjadi perempuan penerima cinta. menikmati setiap
gurih dan kenyalnya dimanjakan, mencicipi legitnya dirindukan, meresapi
arti dibutuhkan, sebuah pelukan yg menuntut balas, bukan lagi pelukan
boneka salju yang dingin tanpa kehangatan sama sekali. aahhh…. puluhan andai bermain lincah dianganku…
“Jingga… ada repotter didepan, katanya ada janji dengan jingga, emangnya jingga mau kemana??”
“Duh.. Mommy jingga kaget!! iya mom.. jingga ada janji main ke rumah
bang Rizal.. sudah lama kami saling kenal tapi sampai sekarang jingga
belum tahu dimana rumahnya, boleh kan mom???”
“Boleh saja, asal Jingga jaga diri… ingat Jingga harus jadi contoh untuk
adik-adik jingga.. jangan bikin Papi dan Mommy kecewa, sanggup???”
“Sanggup dunk Mom… Jingga tahu batas mana yang boleh dan yang tidak
boleh, Jiingga berangkat dulu yaa…” aku beranjak dari meja rias, ku cium
tangan mommy dan segera ke ruang depan. Ku lihat Bang Rizal sudah
duduk di sofa depan siap dengan seulas senyum manisnya. Aku dan dia
segera berangkat ke rumahnya.
Wooww… rumah yang cukup mewah! halaman yang luas dengan begitu banyak
bunga, benar-benar aku tidak menyangka bang Rizal yang hampir setiap
malam nimbrung di Pos Ronda, hampir setiap malam berebut kopi pahit dan
rokok djaja dengan Mas Hans ternyata mempunyai semuanya! ternyata dia
pemuda yang berhasil dalam usahanya hanya selalu gagal saat bercinta,
mungkin belum bertemu jodoh saja, herannya selera bang Rizal dengan Mas
Hans selalu sama. mereka selalu jatuh cinta dengan perempuan yang sama,
ujungnya mereka saling jegal, hasilnya??? 2 pemuda yang telat kawin!!
uuffttt…..
“jingga sayang… jingga tunggu disini sebentar ya..”
Aku masih bengong dengan ruangan yang di setting oleh bang Rizal, sebuah
ruangan remang-remang hanya dengan nyala lilin-lilin kecil, ruangan itu
penuh dengan aroma rose, aku lihat diujung ruangan ada tungku kecil
dengan nyala lilin yang membakar minyak essensial rose. hmmm… romantis
sekali… tiba-tiba sayup ku dengar musik favoritku mulai diputar Kiss
the Rain Yiruma diperdengarkan halus di telingaku. aku hanyut dengan
semua yang telah di persiapkan oleh bang rizal. entah dia kemana…
kejutan apa lagi yang akan dia berikan untukku. Tiba-tiba lilin-lilin
itu mati… ruangan jadi gelap… aku terhenyak sedikit takut. tapi Kiss The
Rain dan wangi Rose segera menyadarkanku untuk tetap menikmati setiap
kejutan ini.
Tak menunggu lama, tangannya menyentuh pundakku, dia berbisik lembut di telingaku…
“Tutup matamu sayang..”
aku tak mampu menolak semua maunya, romantisme yang dia bangun sejak
awal telah membuatku melayang.. aku beringsut manja saat tangannya
mulai merengkuh pundakku, mungkin gairah sudah membakar hasratnya. dia
mendekat ke bibirku, dilumatnya bibir basahku dengan penuh gelora,
kusambut lumatannya dengan pagutanku. tangannya mulai menyentuh leherku…
setiap sentuhannya di leherku membuatku makin menuntut lebih. napas
kami saling memburu berkejaran bak ombak menggulung ditengah samudra.
sampai tiba-tiba kudengar teriakan yang membuat jantung ini seakan
berhenti berdetak!
“Jinggaaaaaaaaaaaaa!!!! Tegaaa sekali kamu bercumbu didepan mataku!!!!”
mendadak ruangan menjadi terang!! Pak RT Ibay berdiri lebay didepanku sementara tangannya masih menggantung di pundakku.
“Ini gara-gara Hansip sialan itu!!! abang tadi keluar akan siapkan
hadiah kecil untukmu, tapi diluar hansip sialan itu sudah berdiri dengan
pentungannya, sial!! dia alasan pinjam uang, aku pikir aku beresin dia
dulu, sebelum dia tahu kamu disini, eehhh Kucing garong satu ini Pak RT
kenapa kau disini????”
“Yaaaiiilaaahhh…. saya lihat suasana romatis bangeet… ada jingga
sendirian di ruangan remang, ente kan tahu dulu Pak RT pernah punya
kisah cinta dengan Jingga, ente juga tahu Bu RT tak Pulang-pulang…
didepan mata ada sajian yang menawan, tak kuasa hasrat menolak…”
“Bang Rizal… sumpah jingga pikir itu tadi abang…. jingga ga tahu kalau
itu Bang Ibay… pantas aja jingga merasa ciuman itu sangat jingga kenal…
maaf bang… maaf….”
“Ggggggrrrrhhhhh aaaaaaahhhhhhhh….. kacauuuuu selalu saja Hansip sialan
itu membawa bencana dihidup aku!!! sekarang Pak RT juga ikutaaan!!
aaaaarrrrrggghhhhhh!!! “
No comments:
Post a Comment