Denting itu…
Ah! Saat pelakon seni menarikan jemari diatasnya
Pesona dalam tiap baitnya membuatku terbang
Menghantar roh ku bagai nikmati ribuan cumbu
Hai! Pelakon seni! terus mainkan jemarimu diatas tuts mu!
Jangan hentikan! Biarkan aku menggelegak dalam desahku
Nada yg kau cipta bak sang maestro cinta
Yg merajam inchi demi inchi tubuh polosku
Aku hanyut dalam setiap nada yg terburai
Bak perempuan naïf yg terseret dalam imaji romansa jingga
Dentingmu adalah lenguhan yg begitu menggoda
Aku hanyut dalam setiap iramamu
Seperti Pelakon cinta saling pagut
Saling peluk
saling belit dalam peluh dan desah
Yg merambah bilur-bilur kenikmatan
Hai pelakon seni!! Saat tetes-tetes nadamu bermain diatas tuts hitam-putih
Sarinya membanjiri egoku!
Untuk berjuang meraih puncak kulminasi!
Aku hanyut dengan permainan nadamu yg binal
Kau bermain! Tapi aku terkapar dalam rajaman tumpukan nadamu
Membawaku dalam ranah liar yang tak ku kenal
Alunan suara hitam-putihmu
Bak tetes birahi yg menjadi canduku
Ingin aku lari! Aku tersiksa, tak kuasa menahan baraku!
Music itu bak menuntut imaji ku liar menembus batas rasa!
Meronta! Mendobrak tabu hatiku!
Aku binal melepas tali kekangku
Tuk nikmati alunan terindah!
No comments:
Post a Comment