Tuesday, July 26, 2011

Saat Desah Tak Lagi Bermakna




Malamku hanya berkutat sepi, yang dapat aku lakukan hanya memintal benang-benang hayal. Ku pintal satu-satu untuk sebuah kehangatan  semu.  Naifkah aku?? Tidak! Aku tak senaif yang kau pikir! Hanya muak! Muak! Muak! Muak dengan tingkah Lanang .  Laki-laki ku. Cincin pernikahanku dengannya sudah 5 tahun ini ku kenakan, dia yang selalu mengisi malamku. Bukan hanya malam ku tapi setiap detak jantungku hanya dia, tarikan napasku dipenuhi oleh larik cintanya.


 Malam seperti apa yang ku punya? Ah! Malam ku adalah malam yg liar, brutal!  aku dan Lanang bak sepasang serigala buas!  pasangan yang mengistimewakan cacian. Entah mengapa, ada nikmat basah yang aku reguk saat ku lontarkan cacian untuknya diranjang. Ahahaha…. Diapun ku kira sama saja! Dia melenguh dalam setiap rajaman kataku. Keringat yang mengucur basah, lepek, disekujur tubuhnya, adalah segumpal ganja yang menjadi canduku.

Tapi itu sekarang hanya sebuah memori, aku tak bisa meraihnya lagi. Tumpul ! gundul! Mengapa??? Aaah... Lanang pergi. Dia hanya tinggalkan bayangnya temani malamku. Seandainya bayangan itu bisa dia bawa pergi, aku yakin dia akan kembali untuk merampasnya dariku.

 Semua karena perempuan  bernama Lembayung. Entah pesona apa yang ada padanya, dia merebut setiap jejak Lanang ke peluknya! Sialan! Bayangan perempuan itu selalu mencucuk mataku. Menusuk amis hidungku. Seperti ada godam besar yang menghantam jantungku tiap kali kelebatan bayangnya bermain diotakku.

Aaahh… aku bosan sembunyikan sepiku! Aku muak menahan ngilu malamku yg pekat tanpa warna liar Lanang. Tubuhnya hak ku, lenguhnya milikku, lembayung tak pernah punya hak menyentuh ranah tubuhnya, aku Melati Anjar Sari! Akan ku tuntut hak ku! Hak atas  setiap napas, lenguh dan desahnya, cintanya??? Aaah… hanya itu yang tak mungkin ! perih menyadari  ini. Tapi biar lah… yang penting lainnya adalah milikku. Aku harus kesana! gincu ku poles asal merah, batik kuning setengah kusut menambah semrawut wajahku. rambut kusutku ku gelung ke atas. aku berangkat dengan seutas bara dendam.

Lembayung! muak aku dengan lidahmu, dusta jadi gincumu, ah! nurani….. dimana nurani kau sebunyikan?? kau sayat semuanya… tercabik… habis!

Apa  kamu tidak pernah bercermin atas dirimu sendiri? apa kau pernah menelusuri lubuk terdalamnya…Bercerminlah! lihatlah air liurmu bagaikan anjing..

oooooooooo….. bercermin?? cuih! nurani yg bicara! jgn hanya mampu berkaca! sari wajahmu hanya nista…. haram!

tidakkah kau lebih nista dariku? jikalau aku nista kenapa suamimu sekarang sedang dipelukanku… pakai otakmu itu untuk berfikir jalang, jangan hanya kau gunakan untuk egomu!
perempuan! dimana kau sembunyikan cintaku?? habiskah di selangkanganmu?? ooowww…. hidupmu hanya nafsumu! atau kau punya seribu kamboja?? kau tebar bagai jala pada tiap ranah perempuan! kami menjadi dingin! kering!

tak usah kau lempar liur busukmu itu!!..kau tanya saja pada suamimu kenapa dia meninggalkanmu dan memilih hidup denganku! tubuhnya dan tubuhku telah menyatu, mani ini telah tumbuh dirahimku. ku tahu kau iri kan?kau dengki dengan hasil rahim ini karena ku tahu, kau tak kan pernah merasakannya seumur hidupmu!..tangis bisu dan amarah jalangmu tak membuatnya menengok kembali pada serpihan masa lalu yang gersang yang kau tawarkan..

hai perempuan nista! mani siapa dirahim mu??? desahmu untuk 1000 rupa! tubuhmu hanya boneka perca yg gamang! kau hampir hancur dalam sepimu… bukannya merunduk pada bumi malah lendir kau semai dimana2! kau hanya tak mampu menahan bara nista, kau dobrak tabu hanya demi desah binalmu! dasar kuda pacuan! kekangmu hanya uang! tubuhmu hanya barang! barang pembuang lendir!

oooo…. berlabuh dlam desahnya itu hak ku! setiap inchi kulitnya ranahku! malam kami memang malam yg binal! cakaran nakalku ciptakan bilur-bilur nikmat di tubuhnya! aku memang binal, aku memang liar! tapi lenguhku hanya untuknya! minggir kau pelacur!

bersimpuh dan tunduklah kau dikakinya..mengeranglah..jilatilah…apakah dia mau memberikan nafsunya itu untukmu jalang! hak sudah berganti di puluhan malam itu…dan akulah sebagai ratu nikmatnya sekarang…menyingkirlah dari kami…enyahlah!

hai perempuan! jalangkah aku saat ku lucuti auratnya?? jalangkah aku saat aku mengerang di telinganya ? aku perempuan naif yg terseret dalam romansa liar lelakiku,,, liar! liar merajam setiap jengkal kulitku… aku memang merangkak karena siksa rasa yg menggelegak dalam malam ku dengan nya… jalangkah???? TIDAK! dia HALAL bagiku!

hahaha…lucu sekali kau! Tulikah engaku waktu keputusan ke 3 itu dia lontarkan?apakah kau tak sadar?tolol kau jikau kau masih menganggap itu HALAL…Menggelikan!

Cuih… dasar perempuan lacur!  kutebaskan pisau bergagang hitam, dengan mata berkilau tajam, tepat di ulu hatinya! darahnya mengucur, rona merah mengalir, aku puas! aku puas! aku Melati Anjar Sari, ku lakukan atas nama cinta, Lanang berpetualang lah, aku akan menjadi bayangmu. Tubuhmu hak Ku ! Cam kan itu!

 Cam kan itu!





By : Aiy-aiya Iin - Jingga 




No comments:

Post a Comment

Anda Gandrung Drakor? Orang Korea Itu Jatuh Cinta pada Negeriku!

  Hai pembaca, jumpa lagi dengan Nyai Sampur. Saat ini saya sedang tidak ingin bercerita hal mistis. Kita berbincang santai sambil ngopi, yu...