"Jingga, kamu sebagai kakak tidak boleh terlalu keras pada dede sendiri ! mom, mengerti kamu lagi terluka tapi sampai kapan kau simpan lukamu?? bahkan luka mu melukai adikmu jingga!
"Mom... tidak ada seorang kakak yang tega melukai adik sendiri! gak ada mommy! jingga hanya tak ingin dede sakit.... Jingga melihat Lala di jiwa indra... ini ga mungkin mommy! ga mungkin!!"
"Diam Jingga !! kamu sudah kelewat batas!!" mommy menghempaskan tubuhnya ke sofa dengan marahnya.
"mommy , memang selama ini jingga yang selalu salah, jingga yang selalu bodoh, jingga pula yang selalu menjadi pengacau, tapi percayalah... kali ini jingga lakukan untuk dede, sebentar mom... mom lihat ini"
"Ini imajinasi gila laki-laki amnesia itu mom! silahkan saja mom percaya pada laki-laki asing itu! terus saja salahkan jingga!"
"Jinggaaaaaaaaaaaaa..... jadi cari bang ande ga?? kok malah ngelamun disana??" teriak cici Langit
"oooohh... eeehhh..... Cici Langit.... "
"sudah ku bilang jingga... jangan selalu meratapi kegagalan! tatapan nanar dan kosong tak akan mengubah hidupmu lebih indah"
"Ooooohh... nggak ci.. bukan Lala, tapi baru saja jingga dapat telpon dari desa katanya ada pemuda bernama indra sedang terdampar di desa, dia seorang pelukis. jingga kuatir dede Uleng terbawa hatinya, dari tadi jingga berdialog dengan imajinasi jingga seandainya jingga disana jingga akan keras dengan pemuda itu. jingga kuatir dengan dede. "
"Jingga, Foto itu kenapa kamu pegang sampai kusut begitu"
"Oooohh... eehh... ini siapa ci? "
"Relasi cici, dia pelukis terkenal, dia jarang bisa ditemui, selalu mencari obyek lukisan sampai ke daerah-daerah terpencil"
"Hmmm... begitu ya ci.... "
"Udah... ayo kita ke toko Cici... dah keburu siang.. katanya mau ke bang ande juga..."
"Sip!" jawabku ringan sambil berlalu... Ahhh.... dialog imajiner yang gila! dia.... bukan orang ini... sambil kulempar foto itu di meja pualam rumah cici Langit.
"Dede sayang, aku boleh terluka... tapi Aku tak akan mengijinkan kau terluka! aku janji de!"
No comments:
Post a Comment